Inovasi Padi Darat Oleh Daeng Situju Termotivasi Seruan Swasembada Ketahanan Pangan Presiden RI Jend (Purn) DR.H Prabowo Subianto


Bantaeng_SULSEL.MERAKnusantara com - Sang Petani asal Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan yang selama ini dikenal sebagai pelaku budidaya tanaman buah-buahan dan sayuran, seperti tanaman Markisa, Stroberi, Selada, Lombok, Lengkeng, dan Anggur, kini Sainuddin kembali berinovasi dengan budidaya tanaman padi darat dengan sistim tanam polibek.


Uji penanaman padi pada lokasi lahan tandus di kampung BungloE Desa Bonto Tallasa Kecamatan Ulu Ere Kab. Banteng Sulsel, kini buah tanaman padinya sudah mulai menguning.

Berdasarkan hasil pemantauan langsung Wartawan Nasional Online Merak Nusantara Com pada Kamis 6 Februari 2025, tanaman padi milik Sainuddin Daeng Situju ini terlihat sangat subur dan luar biasa bulir buah padinya.

Karya swadaya murni ini menurut Daeng Situju nama sapaan akrabnya, menurutnya hal ini dilakukan sebagai wujud konkrit mendukung program Pemerintahan Bapak Presiden RI saat ini Jend (Purn) DR.H Prabowo Subianto yang dinilainya pro rakyat petani.

Diakui Daeng Situju bahwa setiap Bapak Presiden Prabowo Subianto dilihat disejumlah media on line, dirinya merasa terharu dan termotivasi sejumlah instrumen pemberdayaan rakyatnya. Karenanya, dia (Sainuddin Daeng Situju- red) juga merasa terpanggil agar atas nama rakyat yang baik, tentunya harus pula memperlihatkan kepada pemerintah bahwa tidak semua rakyat tahunya hanya menerima bantuan tetapi juga perlu memberikan kontribusi balik dengan berbagai langkah -langkah positif melalui inovasi.

Menurut Daeng Situju, sebenarnya banyak rakyat memiliki sumber daya kemampuan skil dan tenaga yang memadai. Hanya saja, tidak sedikit dari mereka benar-benar tidak didukung oleh kemampuan materil dalam mengembangkan SDM -nya secara maksimal.

Sebab menurut pengakuan Daeng Situju, memang dalam melakukan sebuah gerakan perubahan apapun namanya, termasuk dibidang pertanian khususnya, dirinya mengakui bahwa semuanya membutuhkan dukungan finansial untuk pengadaan sarana dan prasarana yang memadai pula.

Dicontohkan dengan inovasi pembuatan sawah tadah hujan atas lahan penanaman padi darat miliknya, pendukung utama yang harus disediakan adalah alat penampungan air dari terpal atau plastik dan koker. Semua itu, tidak bisa di peroleh secara swadaya tanpa dukungan finansial materi uang untuk membelinya.

Sehingga karenanya perlu adanya kolaborasi dukungan antara pihak pemerintah dari instansi terkait dan warga masyarakat memiliki skil dan kemauan serta kemampuan tenaga kerja.

Kendatipun demikian, Sainuddin bertekad bahwa dirinya akan membuktikan kepada pihak instansi pemerintah terkait untuk membuktikan inovasi budidaya tanaman padi daratnya dalam memanfaatkan lahan tidur, lahan pekarangan, dan bahkan atap cor beton rumah bangunan permanen, sebagai tempat bercocok tanam padi yang siap dijadikan percontohan secara ril yang nantinya dapat menjadi salah satu bagian daripada wujud dukungan tercapainya ketahanan pangan bagi rakyat bangsa Indonesia.

Menurutnya sambil mengucapkan motto sebuah pepatah, bahwa tidak ada tali rotan pun bisa dan dimana ada kemauan disitu pasti ada peluang dan kesempatan. Intinya Tegas Sainuddin Daeng Situju, jika jutaan hektar dan jutaan rakyat mau berkreasi dan berinovasi tentang upaya mendukung program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dibidang ketahanan dan swasembada pangan, khususnya tentang ketersediaan kebutuhan bahan pokok sembako beras, maka jutaan ton kita dapat memperolehnya.

Ditambahkan Sainuddin bahwa metode penanaman padi darat atas inovasinya tentang metode menanam padi dan penggunaan pupuk organik lami dari bahan limbah tanaman dan sisa makanan, baginya sangat optimis untuk bisa diwujudkan dengan baik, tandasnya.(01_KBW . M Nasrum Naba)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama