Kapolda Renwarin: Pemekaran Polda Papua Tengah untuk Meningkatkan Pelayanan Masyarakat


Jayapura –meraknusantara.com,-  Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Patrige R. Renwarin, S.H., M.Si., bersama Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., memimpin rapat pembahasan mengenai pemekaran Polda Papua Tengah. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Vicon lantai 2 Mapolda Papua, Koya Koso, pada Senin (06/01/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat utama (PJU) Polda Papua, Auditor Kepolisian Madya Tk. III Itwasda Polda Papua, Kombes Pol Andi Yoseph Enoch, S.I.K., Kabag Binops Roops, AKBP Mughoni, S.I.K., dan Kabag Binkar Biro SDM Polda Papua, AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon, S.I.K., M.K.P.

Rapat ini bertujuan untuk mempersiapkan transisi operasional yang lancar serta mengatur sumber daya manusia dan logistik guna memastikan Polda Papua Tengah mampu beroperasi secara efektif dan optimal dalam melaksanakan tugas kepolisian di wilayah tersebut.

Kapolda Papua menjelaskan bahwa pemekaran Polda Papua Tengah merupakan bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan kepolisian kepada masyarakat. Sementara tiga provinsi lain tetap berada di bawah naungan Polda Papua. Rapat ini akan menitikberatkan pada pembahasan operasional dan langkah-langkah konkret dalam mendukung Polda Papua Tengah.

“Fokus kami adalah menargetkan capaian di tahun 2025. Sebagai Kapolda, saya melanjutkan apa yang telah dirintis oleh Kapolda sebelumnya. Tahun ini, kami menetapkan sasaran yang ingin dicapai dan setiap satuan kerja (satker) diharapkan menyusun rencana dengan target yang jelas,” ungkap Kapolda.

Lebih lanjut, Kapolda menyoroti pentingnya penempatan personel yang tepat. Menurutnya, Polda Papua memiliki skala besar, sehingga pengiriman personel yang berkompeten ke Polda yang baru harus dipertimbangkan dengan matang.

“Pemindahan anggota yang sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun di polsek-polsek ke wilayah baru perlu dikaji. Saya memahami ada keinginan dari anggota yang sudah lama bertugas di daerah terpencil untuk dipindah ke kota atau Nabire. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” jelasnya.

Kapolda menutup dengan menekankan bahwa evaluasi terhadap proses rekrutmen dan penempatan personel di Polda Papua akan terus dilakukan, seiring dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi di tahun 2025.

(red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama