Bantaeng_SULSEL.MERAKnusantara.com- Korban penikaman terhadap salah seorang anggota Purnawirawan TNI Alm. Subhan yang ditikam orang tak dikenal beberapa waktu lalu dan meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis selama 7 hari di RSU.Prof.DR.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng Sulawesi Selatan.
Korban "Subhan" meninggal di RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng, Sulawesi Selatan sekitar pukul 02.00 Wita (09/10/2024), akibat luka tusukan yang dialami korban, diduga mengalami infeksi pada luka tikaman.
Berdasarkan info yang berhasil dihimpun wartawan Nasional Media online Merak Nusanatara com, Subhan ditikam saat pulang dari Kelurahan Bonto Atu jalan poros Trans Sulawesi yang TKP-nya hanya sekitar 15 meter dari depan pekarangan rumahnya di Kampung Beloparang Bantaeng pada Rabu (2/10/2024) sekitar pukul 02.20 Wita.
Sat Resmob Polres Bantaeng yang dibeckup Tim Resmob Polda Sulsel berhasil mengembangkan informasi dari salah seorang warga masyarakat yang dirahasiakan identitaanya. Pengumpulan sejumlah data dan documen bukti mengenai kronologis terjadinya peristiwa penikaman yang saat ini pihak Tim Gabungan Resmob Polres Bantaeng dan Polda Sulsel secara intensif melakukan pengumpulan bukti-bukti hingga Kamis Malam pukul 21.30 Wita hingga pukul 00.00 wita, sejumlah keterangan saksi telah berhasil diotentikkan untuk dilakukan langkah-langkah hukum selanjutnya.
Menurut hasil penelusuran Wartawan Nasional Merak Nusantara Com di Kantor Pos Resmob Polres Bantaeng, Tim Resmob terus bergerak dan memeriksa beberapa orang saksi hasil pengembangan analisa Tim Pencari Fakta dari LSM ASPIRASI yang dikoordinasikan kepada Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP AKHMAD MARZUKI, SH.,SM melalui Kanit Resmob BRIPKA SABIL dan BRIPKA NYALLU bersama anggotanya dan Tim Resmob Polda Sulsel, terus mencoba melakukan pengembangan penyelidikan atas informasi yang berhasil dihimpun.
Dari salah seorang sumber yang menurutnya merasa bahwa pada malam kejadian itu, melihat ada dua kelompok yang sempat terjadi dialog bersifat terjadinya kesalapahaman yang disaksikan di salah satu warung makan, pada Rabu 2 Oktober 2024, sumber sempat melihat dua kelompok yang terlihat sudah menenggak minuman beralkohol.
Dari 2 (Dua) kelompok tersebut masing-masing beranggotakan, yakni beranggotakan 2 orang dan satunya beranggotakan 8 orang. Dari kelompok yang beranggotakan 8 orang sempat mengaku pulang dari Tempat Hiburan Malam "Mh" dan kelompok yang satunya terdiri dari 2 orang dengan mengendarai motor Metik.
Diketahui sumber, bahwa pada malam itu, kedua kelompok ini terdengar dari salah seorang anggotanya mengaku bahwa sejak dari jalan seruni memburunya. Saat itu, sumber melihat ada kesalapahaman namun salah seorang anggota kelompok yang beranggotakan 8 orang, sempat menelphone seseorang dan menyebutkan namanya kepada 2 orang yang memburunya. Dalam keadaan sudah mabok miras dan keduanya terlihat membawa sajam alias Badik.
Informasi ini dicoba untuk dilakukan kajian analisa spesifik dan pengembangan alibi tentang bukti-bukti petunjuk atas kronologis peristiwa penikaman pada malam itu.
Kemudian Tim pencari fakta dalam peristiwa penikaman ini dari LSM ASPIRASI yang sebelumnya pernah membantu Tim Penyidik Polres Bantaeng mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Bonto Manajannang Kec. Sinoa Kab.Bantaeng pada tahun 2011 lalu, kembali menemui Kanit Resmob Polres Bantaeng di Pos Kantor Resmob yang berada di Jalan Seruni menyampaikan beberapa informasi yang dinilai falid.
Ketua Tim Investigasi pencari fakta yang dikonfirmasi oleh Wartawan Media ini minta dirahasiakan identitasnya menegaskan bahwa pihaknya akan kembali memberikan yang terbaik bagi POLRI melalui Sat Resmob Reskrim Polres Bantaeng.
Sementara oleh Kanit Resmob Polres Bantaeng, Bripka Sabil siap bekerja sama dengan Tim Investigasi LSM ASPIRASI dalam mengungkap pelaku penikaman serta membenarkan bahwa pihaknya telah meminta bantuan kepada Polda Sulsel untuk bekerjasama mengungkap kematian Subhan pada Rabu (9/10/2024).
Terkait keterlibatan Tim Resmob Polda Sulsel, Bripka Pol Sabil mengaku telah melakukan kolaborasi pergerakan secara serius dan lebih intensif demi menjawab tuntutan publik untuk mengungkap Pelaku kematian Subhan. Pihak Resmob Polres Bantaeng akui bahwa "Benar kalau kami meminta bantuan kepada Polda Sulsel untuk membantu mengungkap pelakunya.
(01.SS_M Nasrum Naba)
Posting Komentar