Bantaeng_SULSEL.MERAKnusantara.com, - Peristiwa penikaman yang mewarnai Kampung Batu Napara Desa Bonto Rannu Kec. Ulu Ere Kab Bantaeng, membuat pagi buta Ahad 15 September 2024 digegerkan oleh ditemukannya seorang lelaki dalam keadaan telungkup dan separuh badannya dibasahi darah akibat tikaman oleh seseorang.
Korban kemudian diketahui saat warga berbondong-bondong mendatangi TKP, ternyata lel. Kulle (40) terlentang dengan posisi tertelungkup dan sudah tak bernyawa lagi yang diketahui warga sehari-harinya adalah pengawas air milik HM.
Sebelumnya, Jumat 13 September 2024, HM diantar oleh Korban Daeng Kulle menemui pelaku Abdul Hamid. Menurut informasi sumber yang berhasil dihimpun wartawan media merak nusantara com, HM memberitahukan pelaku Abdul Hamid yang selama ini selalu mengambil air pipa miliknya digunakan untuk membasahi tanaman di kebun milik Abdul Hamid.
Disebutkan sumber bahwa Abdul Hamid disarankan sama HM bahwa kalau mau ambil air, nanti malam hari dan kalau sudah selesai tolong ditutup kembali agar air mengalir kembali ke kebun HM dengan secara normal.
Hal itu, HM sampaikan karena selama ini Abdul Hamid selalu ambil air tapi tidak ditutup kembali sehingga air hanya terbuang-buang percuma dan air pun tidak sampai mengalir ke kebun milik HM.
Ketahuan selalu ambil air dan menyebabkan air beberapa kali tidak mengaliri kebun milik HM, Abdul Hamid merasa sakit hati kepada Daeng Kulle yang hari itu, mengantar HM menemui Abdul Hamid di rumahnya.
Sumber menyebutkan bahwa sepertinya, Abdul Hamid merasa malu yang ia nilai atas laporan Daeng Kulle sebagai orang yang ditugaskan sebagai pengawas air milik HM.
Kata sumber, Korban yang dikenalnya sebagai orang baik dan sabar, Pertemuan antara HM dan Abdul Hamid, diketahui beberapa orang bahwa Abdul Hamid merasa sakit hati kepada Daeng Kulle karena menemani HM datangi rumahnya, dan sempat bicara di mesjid pada waktu selesai sholat Jumat 13 Pebruari 2024 baru-baru ini.
Menurut sumber, keduanya anatara Pelaku dan Korban masih sempat bicara. Dan keduanya, antara Daeng Kulle dengan Abdul Hamid diketahui masih ada hubungan keluarga yang sangat dekat nanti setelah para rumpun keluarga bercerita di tempat rumah duka, ternyata masing-masing masih hubungan keluar pertalian sepupu satu kali kepada keduanya, hanya saja tidak saling mengetahui adanya hubungan kedekatan keluarga seperti itu selama ini.
Juga menurut sumber menirukan sejumlah informasi yang berkembang, bahwa Pelaku ditengarai bukan satu orang. Alasannya, di TKP Batu Napara, ditemukan ada dua bekas tempat minum kopi dan selain itu, juga ditemukan ada jam tangan, ungkap sumber menjelaskan.
Atas peristiwa itu, pihak Polres Bantaeng Melalui Waka Polres Kompol ASWAR ANAS, S. Sos., MH membenarkan adanya peristiwa penikaman yang korbannya berinisial Daeng Kulle meninggal dunia di TKP.
Korban yang ditemukan warga sudah dalam keadaan tak bernyawa, membuat Kampung Batunnapara. Pihak Resmob Polres Bantaeng dengan sigap merespon inforsi dan langsung menuju TKP di Batunnapara.
Hanya berselang beberapa waktu saja, pelaku berhasil diketahui keberadaannya dan akhirnya segera diamankan dan tanpa perlawanan, Tim Resmob yang dipimpin Bripka Sabil, langsung mengevakuasi pelaku ke Polres Bantaeng untuk dilakukan interogasi demi kepentingan hukum, tegasnya.
(01.SS_M NASRUM NABA)
Posting Komentar