AKBP Safi'i Nafsikin, SH., SIK., MH Sosok Teladan Motivator Presisi Polri Dambaan Empati Publik Doakan Jadi Bintang


Bantaeng_SULSEL.MERAKnusantara.com, - Paradigma kehidupan yang moderen dalam peradaban hidup berbangsa dan bernegara pada era digitalisasi, telah mendorong metode cakrawala berpikir untuk meraih atau mendapatkan sebuah predikat terbaik oleh publik. 

Perkembangan yang diwarnai kemajuan pesat seiring dengan tuntutan paradigma perubahan bagi setiap lembaga organisasi negara, diantaranya adalah Lembaga Institusi Kepolisian. 


Polri sejak dinakhodai oleh JENDERAL Sulityio Sigit Prabowo, secara signifikan membawa angin segar bagi seluruh lapisan masyarakat secara universal. 

Perubahan pesat yang terjadi di internal Polri akhir-akhir ini bukanlah hal mudah dan murah melainkan sangat sulit dan amat sangat mahal nilainya karena harus melalui hal dilematis akan pengorbanan dan cercaan serta pertaruhan kharismatik akan keberanian dan ketegasan seorang lider dijajaran internal kepolisian, terutama dan khusunya bagi Kapolri dalam menyikapi beberapa kasus di internal Kepolisian. 

Kritik tanpa batas pun sering membuat nama baik institusi Polri syarat tak punya nilai dan tak berguna bagi negeri ini. Bahkan seakan polisi laiknya hanya sebatas lembaga pelanggar HAM dan diskriminasi abaikan keadilan atas tupoksinya sebagai penegak hukum yang adil dan berkepastian. 

Berjalan seiring waktu, secara perlahan, institusi Polri melalui Kapolri Listyio Sigit Prabowo mampu dan berani melakukan pembenahan secara internal maupun eksternal, melakukan berbagai hal inovatif untuk menemukan jati diri dimata publik. Dalam melakukan pembenahan untuk meraih pengakuan publik dengan pelayanan prima secara profesional dan rasional pun masih menuai banyak kritik yang dinilai lamban.

Pro dan Kontra di internal Polri juga tak terelakkan, namun Kapolri Jenderal Listyio Sigit Prabowo, dengan logika metodologi empirik etimologinya, beliau dengan tenang, perlahan namun pasti, selalu memberikan hal inovatif dan terbaik bagi seluruh rakyat bangsa dan negara Indonesia. 

Dari sejumlah problematik itu, melahirkan sejumlah figur pimpinan Polri di tingkat Kapolres yang patut diteladani dalam mengikuti jejak langkah Kapolri Jenderal Listyio Sigit Prabowo sebagi sosok Polisi Pelindung Rakyat dan anti diskriminasi serta tanpa pandang bulu dalam penegakkan hukum hingga sejumlah Jenderal Bintang 2 (Dua) dan 1 serta sejumlah perwira tinggi dan menengah lainnya, harus dicopot dan diberhentikan hingga dikerangkeng ke buih. 

Harus diakui bahwa dambaan metodologi profesionalisme Polri pelayan, pengayom, pelindung dan penolong serta sebagai penegak hukum yang tegas dan bijak, ibaratnya seperti mustika dalam permata. 

Metodologi profesionalisme secara perlahan dapat melahirkan roformasi di internal Polri untuk meraih empati publik mulai dari masyarakat bawah hingga ke jenjang petinggi negeri ini dalam wujud keteladan sebagai abdi rakyat, bangsa dan negara untuk mewujudkan cita-cita mulia para pendiri bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD NRI 1945.

Karena itu, Polri sebagai bagian penanggung jawab terciptanya kondusifitas masyarakat melalui penegakan hukumnya, tentunya dibutuhkan sebuah figur pemimpin yang berwawasan luas dan lebih mengedepankan prinsip sinergitas untuk menjalin hubungan emosionalitas kepada semua stek holder. 

Hal tersebut merupakan bagian daripada metodologi Presisi Polri yang selama ini diaktualisasikan oleh Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin, SH., SIK., MH. 

Kapolres Palopo ini menurut sejumlah aktifis sosial control, baik dari kalangan PERS khusunya, LSM, Mahasiswa, Para Tokoh (Agama, Adat, Tamas, Tokoh Pemuda) satu dengan lainnya mengakui dan mengapresiasi metode kepemimpinan Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin, SH., SIK., MH sebagai sosok figur teladan dan dambaan masyarakat serta di internal jajaran anggota polisi Polres Palopo patut diberikan predikat motivator presisi Polri di tingkat Kapolres se jajaran Polda Sulsel pada khususnya.

Berbagai langkah terobosan peduli kemanusiaan oleh AKBP Safi'i Nafsikin diantaranya gerakan pengentasan kemiskinan, stunting, manula, pembinaan generasi muda, pengembangan destinasi wisata tanaman buah, dan lainnya demi pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. 

(01.SS_M Nasrum Naba)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama