Pengajian Bulanan dan Ruqiyah bersama ustadz Fathurrohman Said Pembina Majlis Ta'lim Dzikir At-tadzir.


Kabupaten Tangerang-Merak Nusantara Com. Dalem Rangka Rutinitas Pengajian Bulanan di Majlis Ta'lim At-tadzkir Perumahan  Taman Raya Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang di tempat kediaman Ustadz Faturahman Said.(Minggu, pukul 13.00 wib s/d Selesai, 30/06/2024).


Acara Pengajian Bulanan dan Ruqiyah Majlis Dzikir At-tadzkir ini di hadiri dari Pendiri dan Pimpinan Majlis Dzikir At-tadzkir dari keluarga istri Almaghfurlah K.H.M.Nur Ghozali saiful Islam dan Almaghfurlah K.H.M.Julussudin, BA, Pembina Majlis Ta'lim Dzikir At-tadzkir Ustadz Faturohman Said, Panitia acara Ustadz Syarif, Ustadz Edi Ruswandi dan H.Sukari.Ustadz H.Jusnan (Qori)  tamu undangan Ustadz Samsuri Iskandar (Pengurus pusat Majlis Ta'lim Dzikir At-tadzkir) , Ustadz H.Hudori, Ustadz Iman Syahroni, RT dan RW setempat, Keluarga istri Almarhum H.Andi Sudrajat dari Kampung Bunder Cikupa, Jamaah dari ibu-ibu Kawidaran Cikupa, tamu undangan luar Tangerang Raya, serta Tokoh masyarakat Perum Taman Raya Rajeg.


Pembina Majlis Ta'lim At-tadzkir Ustadz Faturrahman Said menyampaikan pesan dan kesan nya melalui tausiyah nya mengatakan 

Hadirin rahimakumullah, ceramah yang pertama, yang dalam hal ini mengusap mengupas masalah tentang bagaimana jiwa kita bisa bersih di hadapan Allah jiwa-jiwa yang tenang, hanya jiwa yang tenanglah yang untuk bisa kembali kepada Allah Subhanahu Wata'ala sebagaimana firman Allah,                             .      "Ya ayyatuhan nafsul Mutmainnah,irji'i ila rabbiki radiyatam mardiyyah.fadhuli fi ibadi.Wadkhuli jannati."

Yang arti nya : "Wahai jiwa yang tenang! Kembali lah kepada Tuhanmu, dengan ridho dan di ridhoi, lalu masuk lah ke dalam golongan hamba-hamba Ku, dan masuk lah ke dalam Surga Ku. ( Qs.Surah Al-fajr 27-30).             .    .          .      .                                  Semoga kita bersama tentunya dapat kita praktekkan di dalam kehidupan sehari-hari tentunya.Aamiin ya Rabbal'alamiin.",tutur nya 

Ustad Turmudji pun menambahkan tausyiah nya ; "Yang kita taati orang tua kita, guru kita, ustadz Fathurrahman Said semoga beliau sekeluarga senantiasa Allah mudahkan segala urusan dunia dan akhiratnya, ditambah karomahnya oleh Allah Subhanahu Wata'ala, kepada yang kami hormati tentunya para masyayi ustadz H.Hudori, Ustadz Syamsuri Iskandar, ada Ustadz H.Jusnan,  ustadz imam Syahroni,  dan mungkin ada beberapa Ustadz yang lain.Mohon maaf belum sempat dan tidak dapat kami menyebut satu persatu, tetapi tidak mengurangi takzim dan hormat kami kepada para ustadz.Tapi khusus bilkhusus tentunya Ikhwanul jamaah, yang hadir Bapak, Ibu muslimin, muslimah. Semoga kita bersama yang hadir di siang hari ini dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata'ala,puja dan puji syukur kehadirat Allah, hanya dengan izin dan Ridho dari Allah semata kita hadir di kediaman orang tua kita guru kita syukur kepada Bapak Faturrahman Said dalam keadaan sehat wal'afiat, dalam keadaan iman dan Islam, Allah berikan waktu, Allah berikan umur  panjang sehingga kita bisa duduk di tempat ini Pengajian rutinitas bulanan di Majlis Ta'lim Dzikir At-tadzkir sehingga bisa bersilaturahmi dan mengaji. Mudah-mudahan rangkaian acara di siang hari ini dari awal sampai akhir selalu mendapat Ridho dari Allah Subhanahu Wata'ala. Sholawat beserta salam tetap terlimpah kepada junjungan kita Baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam, beserta keluarga dan sahabatnya dan seluruh umatnya dan in syaa Allah kita yang hadir pada siang hari ini di tempat yang Mubarok ini, Allah tolongkan kita sebagai umat Rasulullah di Dunia ini untuk jamaah  yang hadir dan sekitarnya yang kami banggakan, yang di rahmati Allah.Jadi sedikit lebih baik menyinggung keadaan taklim di sini kembali seperti zaman dahulu, memang dulu tahun 1990 an dahulu sejarah Almaghfurlah K.H.M.Nur Ghozali saiful islam hijrah dari Jakarta ke Tangerang ini tahun1989, dari mulai 1989 berjuang terus , di tahun 1991 sampai tahun 1998.Baru mulai ada bangunan itu, dulu juga Beliau Guru kita di tempat yang sekarang ini. dulu itu juga kalau ngaji digelar karpet nya selesai ngaji, ya mirip seperti saat ini kita berkumpul pengajian, tentunya saya menceritakan ini bukan bermaksud apa-apa, tapi mudah-mudahan ini menjadi semangat menjadi motivasi menjadi inspirasi buat jamaah. ini sebuah perjuangan, memang harus di mulai dari nol tetapi dengan semangat terus tanpa lelah, seperti guru-guru kita dulu tinggal nya di gubuk seperti kobong, masih ada pepohonan, tempatnya masih dari bale bambu, dinding nya dari bilik, pada waktu itu yang pada intinya perjuangan para guru-guru kita para sesepuh kita adalah dimulai dari nol.Akan tetapi para guru kita ini dengan begitu semangat. Alhamdulillah korbankan betul-betul Islam jadi bertauhid kepada Allah, dengan modal keyakinan dengan asma Allah selalu di dalam hati dengan izin dari Allah, Alhamdulillah para guru-guru kita diberkahi oleh Allah dan ada tempat ngaji tidak kehujanan lagi tidak panas-panasan.Maka hadirin saudara-saudaraku jamaah yang di muliakan Allah Subhanahu Wata'ala yang kami banggakan, yang dirahmati Allah, hendaknya ini menjadi motivasi buat kita bersama sehingga dalam perjuangan ini tidak ada kata menyerah, tidak ada mundur, sesuai apa yang telah dibuatkan oleh para guru kita, para guru berpesan berwasiat kepada kita hendak nya kalian itu mampu melanjutkan meneruskan perjuangan Rasulullah, mampu melanjutkan perjuangan guru-guru kita sehingga kita tidak diam-diam ambil dalam segala hal ,sesuai dengan kapasitas apa yang ada pada diri kita kita. Mampu dalam mengambil perjuangan Majlis ini mampu dengan baik materi, mampu dengan harta benda,  korbankan dengan tenaga, mampu dengan kedudukan, mari kita bersama-sama rapatkan barisan, memajukan Majlis Ta'lim Dzikir At-tadzkir kita,  karena memang guru-guru kita ini mewariskan ilmu yang lengkap, ilmu yang bertauhid kepada Allah Subhanahu Wata'ala di dalam perbuatan kalau kita tauhid banyak pesantren yang mengajarkan bermacam-macam kitab yang ada. Akan tetapi kita harus belajar supaya bertauhidkan Allah di dalam kehidupan, sehingga kehidupan kita ini untuk tidak lagi kepada akalnya, tidak lagi bertuhan pada hewan-hewan, tidak lagi bertuhan kepada kepintaran nya, tidak lagi bertuhan kepada harta nya, pikiran nya.Tapi betul-betul di dalam kehidupan ini bertuhan kepada Allah Subhanahu Wata'ala secara perilaku dan perbuata. Guru mewasiatkan, guru mewarnai asma Allah di dalam hati, serta dengan pelajaran-pelajaran shalat dan mengaji Ayat-ayat suci Al-Qur'an dan lain nya, kemudian guru mengajarkan amalan-amalan yang lainnya selalu diingatkan tentang asma Allah." Semoga kita semua yang hadir senantiasa selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wata'ala."Aamiin."tutupnya.

"Acara ini di tutup Dzikir dan Do'a. Serta makan bersama dengan seluruh jamaah yang hadir.


( Ilay MMA )

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama