Medan-meraknusantara.com,- Dalam menjalankan studi Politik Lingkungan dan Sumberrdaya Alam, Mahasiswa/i ilmu Politik FISIP USU melakukan wawancara dan diskusi kepada presiden Amphibi Agus Salim Tanjung mengenai peran Amphibi dalam membangun kesadaran Masyarakat terhadap Lingkungan.
Pertemuan untuk wawancara dan diskusi tersebut disambut hangat oleh Agus Salim Tanjung di kantor wilayah Amphibi Sumut pada, Rabu (15-11-2023).
Mahasiswa yang melakukan wawancara tersebut berjumlah 7 orang yaitu, Daniel Apriadi Ambarita, Resky Memory Tindaon, Raja Pandapotan Sihaloho, Yosia Natanael Tarigan, Dedek Hasianna Sinaga, Shefti Claudia Nainggolan dan Emia Fepayosa Ginting.
Mereka adalah mahasiswa/i ilmu Politik FISIP USU Stambuk 2021.
Dalam pertemuan tersebut beberapa pertanyaan yang dilontarkan Mahasiswa mengenai peran Amphibi ditengah-tengah masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Agus Salim Tanjung mengatakan “ Kita sudah banyak melakukan gerakan serta gebrakan untuk lingkungan hidup di wilayah pesisir, hutan tropis , daerah aliran sungai dan danau serta penghijauan dengan Penanaman Pohon di lahan 45 hektar di desa sei rotan kecamatan Percut sei tuan, Penanaman pohon pada saat malam pergantian tahun.
Penanaman Mangrove di pantai Bagan Serdang dengan metode pengaman Bambu belah dilokasi pasang surut dengan ketinggian ombak 1 meter lebih yang mendapat Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebanyak 2 kali di Tahun 2021.
"Harapan kita penanaman pohon ini terus berlanjut tidak berhenti sampai disitu”.
Agus Salim Tanjung juga menyampaikan bahwa saat ini Amphibi sedang membuat konsep Penanaman Mangrove dengan pola pengaman Bambu belah yang rencananya bekerjasama dengan perusahaan Jepang, "ucap nya.
Dalam wawancara mereka juga membahas mengenai kendala yang dirasakan Amphibi dalam membangun kesadaran masyarakat.
“Cukup Sulit memang dalam mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan hidup, karena masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan hidup.
Tapi kita tetap berusaha untuk terus melibatkan masyarakat dalam setiap aksi Amphibi.
Selain masyarakat kita juga melibatkan pemerintah daerah hingga pusat.
Termasuk Menteri LHK dan jajarannya juga kita ikut sertakan, ”tutur Agus Salim.
Dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap Lingkungan, di kantor wilayah Amphibi Sumut juga tersedia berbagai jenis bibit tanaman seperti mangrove, pohon durian, manggis, klengkeng, mangga, rambutan, sirsak, aren dan lain sebagainya.
Organisasi Amphibi membebaskan dan menggratiskan bibit-bibit tersebut untuk masyarakat yang ingin menanam.
Keesokan harinya Kamis, 16 November 2023 ke-7 Mahasiswa/i ilmu Politik FISIP USU tersebut kembali mengunjungi kantor wilayah Amphibi Sumut untuk melakukan aksi penyisipan penanaman pohon di lahan yang dikelola Amphibi tepatnya di Desa Kolam pasar 13 kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang.
Adapun tanaman yang ditanami Mahasiswa/i tersebut berupa pohon mangga, rambutan, manggis, durian dan klengkeng.
Setelah melakukan penanaman, para Mahasiswa/i tersebut melakukan kunjungan ke lokasi Penanaman ekaliptus di Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan. Saat melihat tanaman Ekaliptus yang ditanam Amphibi dalam Program One Tree One People bersama Masyarakat pada bulan Desember tahun 2020 lalu tampak tumbuh subur dengan ketinggian sekitar 9 sampai 14 meter.
(red.amphibi-usu)
Posting Komentar