Jakarta- meraknusantara.com,- PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang merupakan salah satu Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan ikut ambil bagian dalam mendorong pengembangan pariwisasata di Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, melalui pembiayaan homestay swakelola milik warga di destinasi wisata prioritas. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Keuangan dan Operasional SMF, Bonai Subiakto, usai menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan homestay antara SMF kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Bobohu Desa Bongo, dan BUMdes Mandiri Desa Botubarani, Rabu (24/05) di Gorontalo.
“Dalam kerja sama tersebut SMF mengalirkan pembiayaan homestay kepada 2 dusun yaitu Desa Bongo dan Desa Botubarani dengan total aliran dana sebesar Rp635 juta dengan rincian Rp350 juta untuk 4 homestay di Desa Bongo, dan Rp285 juta kepada 3 homestay di Desa Botubarani,” terang Primasari Setyaningrum selaku Sekretaris Perusahaan PT SMF melalui keterangan resminya (25/05).
PT. SMF dalam kerja sama ini berperan sebagai pemberi pembiayaan homestay milik masyarakat di desa atau lokasi wisata melalui BUMdes. Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat mengajukan permohonan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat untuk kemudian diteruskan kepadan BUMdes, dianalisis dan direkomendasikan untuk mendapatkan aliran dana.
Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF, Bonai Subiakto mengatakan bahwa di kota yang berjuluk sebagai Kota Serambi Madinah itu memiliki potensi besar untuk menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga dapat berkontribusi dalam memulihkan sektor pariwisata nasional yang terpukul selama pandemi. Bonai menuturkan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang diharapkan Pemerintah agar dapat berkontribusi lebih untuk mendukung penguatan ekonomi nasional.
“Sektor pariwisata itu penting karena merupakan sektor yang melibatkan banyak pemangku kepentingan serta merupakan salah satu sektor penghasil devisa negara paling besar. Kami melihat Gorontalo memiliki banyak potensi pariwisata prioritas yang menakjubkan, baik yang berbasis kekhasan daerah, pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif,” kata Bonai.
Dua desa tersebut merupakan bagian dari delapan destinasi pariwisata prioritas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo. Kedua desa memiliki karakteristik destinasi wisata tersendiri, mulai dari wisata bahari hingga religi. Desa Botubarani, Kabupaten Bone terkenal dengan wisata baharinya yaitu wisata pengamatan Hiu Paus yang sulit ditemukan di perairan lainnya.
Sementara itu Desa Bongo memilki pesona wisata religi yang tidak kalah apik. Daya tariknya sudah terlihat dari bentangan keindahan barisan bukit kapur yang indah, pesantren alam yang indah hingga keramah-tamahan masyarakat. Desa yang terletak di pesisir utara Teluk Tomini ini merupakan Kawasan religi dan pernah dinobatkan sebagai desa wisata religi terbaik di Indonesia dan didapuk masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Bonai Subiakto berharap pembiayaan homestay SMF di Gorontalo dapat memberikan dampak sosial maupun ekonomi yang nyata baik bagi daerah maupun masyarakat setempat.
“Hal ini selaras dengan semangat dari SMF sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan yang salah satu dana operasionalnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Melalui program pembiayaan homestay ini, dana dari negara tersebut dikembalikan bagi kepentingan masyarakat agar terjadi perubahan baik secara sosial maupun ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tandasnya.
Program pembiayaan homestay merupakan salah satu inisiatif startegis SMF yang telah bergulir sejak tahun 2019. Secara akumulatif sejak tahun 2019 hingga kini SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay dengan total akumulasi aliran dana mencapai Rp12.502 miliar untuk membiayai 154 homestay di 16 desa di seluruh Indonesia.
(red)
Sumber Kemenkeu
Posting Komentar