Penanganan Pelaporan Nurhasni Dipertanyakan Benarkah Pihak Polres Bantaeng Netral dan Adil ?


Bantaeng_Sulsel. MoN_Meraknusantara.com,- Merujuk pada pemberitaan media ini Jumat 28 April 2023, "Karena Emosi Datangi Rumah Teman Akrab Anaknya Melarang Bergaul, Akibatnya Berkelahi Diduga Bela Diri Ditahan Polres Bantaeng".

Judul pemberitaan tersebut penjelasannya secara luas adalah, bahwa Tersulut emosi lk. Aripuddin alias Pudding karena anaknya Fajar Bin Aripuddin (19) masih juga ditemani bergaul dengan lk. Fajar Bin Mulyadi. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun awak media ini menyebutkan kalau Arifuddin sudah beberapa kali menyampaikan kepada Fajar Bin Mulyadi agar tidak lagi ditemani bergaul anaknya yang juga bernama Fajar itu. 

Larangan itu diakui pihak Keluarga Fajar Bin Mulyadi bahwa memang benar pihak orang tua Fajar Bin Aripuddin, keduanya dilarang bergaul. Alasan pelarangan itu, tidak disebutkan sumber tentang apa sebab musababnya sehingga Aripundin melarang Fajar Bin Mulyadi bergaul dengan anaknya. Sementara kedua anak muda ini adalah sahabat karib. 

Karena Aripuddin mendengar kembali kalau Fajar Bin Mulyadi masih bergaul dengan anaknya, membuat dirinya tersulut emosi dan mendatangi Fajar Bin Mulyadi di rumahnya (Mulyadi-red). 

Kehadiran Aripuddin yang sudah emosi mengeluarkan sejumlah ucapan yang membuat sulit diterima kuping Fajar Bin Mulyadi hingga terjadi saling bantah dan pertengkaran mulut dan akhirnya berkelahi. Menurut sumber yang minta dirahasiakan identitasnya menyebutkan bahwa kedatangan Aripuddin di rumah Mulyadi untuk melarang Fajar bergaul dengan anaknya, bukannya dengan saran dan nasehat yang dapat diterima akal sehat. Melainkan justru dengan  caci maki hingga mengancam memukuli Fajar Bin Mulyadi jika kemudian diketahui kembali masih tetap bergaul dengan Anaknya (Fajar Bin Aripuddin_red). 

Tidak terima baik dimaki dan dimarahi serta diancam dipukuli, sontak Fajar Bin Mulyadi yang masih darah muda sontak naik pitam dan melawan dengan menjawab sejumlah ungkapan kata-kata Aripuddin sebagai jawabannya, juga tidak diterima baik Aripiddin dan akhirnya, perkelahian pun tak dapat dielakkan dan mengakibatkan Aripuddin mengalami luka berdarah pada bagian pelipisnya akibat pukulan benda tumpul jenis kayu balok.

Menurut keterangan pihak keluarga Mulyadi, Pemukulan yang dilakukan Lk. Fajar Bin Mulyadi (19) terhadap diri Aripuddin (45) di Rumah Mulyadi (40), diduga karena sebelumnya Aripuddin mau melakukan pemukulan terhadap diri Fajar akibat tersulut emosi atas peringatan dan larangan bergaul dengan anakmya, masih juga dilakukan oleh Fajar Bin Mulyadi. 

Oleh Fajar yang juga sudah ikut emosi mendengar sejumlah perkataan Aripuddin yang sekaligus mau memukul Fajar, akhirnya Fajar melawan dan mengamuk dan akhirnya melihat ada kayu balok disekitarnya langsung diambilnya dan memukulkan kepada Aripuddin yang sempat mengenai pelipisnya dan mengeluarkan darah. Hal itu dilakukan Fajar Bin Mulyadi terhadap diri Aripuddin karena Fajar tidak Terima dimaki-maki dengan kata yang tidak enak dirasakan. 

Atas luka berdarah yang dialami Aripuddin menjadi alasan pelaporan pemganiayaan terhadap dirinya di Polres Bantaeng dan langsung diamankan berselang beberapa saat kemudian.

Sebelum Aripuddin melaporkan kepada pihak kepolisian, dia kembali ke rumahnya dan akhirnya diketahui oleh sejumlah orang pihak keluarga Aripuddin yang kemudian secara bersama -sama yang diduga sejumlah puluhan orang mendatangi rumah Mulyadi untuk mencari Fajar yang diduga ingin mengeroyok dengan membawa sejumlah senjata tajam teridiri dari Parang panjang dan Badik yang sudah terhunus ungkap saksi ditirukan oleh sumber. 

Setiba di rumah Mulyadi, puluhan orang yang sudah beringas dengan perkataan marah sambil mencari Fajar. Dimana Fajar, siniko saya kasihko bagianmu, saya bunuhko, saya potong2ko, kurang ngajar, dll kata-kata yang tidak pantas keluar dari mulut sejumlah orang yang mendatangi Rumah Mulyadi. Bahkan sempat ada suara terdengar minta keluarga Fajar didatangkan yang jago-jagonya, katanya menurut sumber menerangkan saksi di TKP. 

Ironisnya, Mulyadi justru ikut jadi sasaran pelampiasan amarah puluhan orang yang datangi rumahnya dan dianiaya secara bersama-sama mengerok Mulyadi hingga mengalami sejumlah luka dibadannya. 

Sialnya, keinginannya untuk melaporkan juga tindakan penganiayaan secara bersama-sama kepada pihak kepolisian Polres Bantaeng pada keesokan harinya Minggu 23 April 2023, justru keinginan Mulyadi ditolak oleh pihak Penyidik Reskrim Polres Bantaeng yang berinisial H.R dengan mengatakan, tidak usah anda melapor lagi, anda nanti jelaskan di pengadilan pada saat sidang. Ucap sumber menirukan keterangan saksi-saksi dari pihak Mulyadi. 

Atasnya, sejumlah pihak dari pemerhati hukum aktifis Bantaeng bersama sejumlah keluarga Mulyadi yang sekarang "diamankan dan dalam perlindungan Polres Bantaeng" dan Fajar selaku Tersangka Kasus Penganiayaan terhadap diri Aripuddin, mempertanyakan sikap dan respon oknum penyidik Reskrim Polres Bantaeng yang berinisial H.R tersebut, bahwa apakah Netralkah pihak Polres Bantaeng dalam penanganan Kasus ini  ? 

Sementara oleh Kasat Reskrim AKP RUDI yang dikonfirmasi terkait permasalahan yang dialami oleh Mulyadi tentang dugaan pengeroyokan atau penganiayaan secara bersama-sama oleh Aripuddin Cs, silahkan Mulyadi memeriksakan dirinya kepada pihak Rumah Sakit sebagai bukti visum nantinya, ungkapnya via chat WA. 

Hal lain yang menjadi pertanyaan bagi pihak Mulyadi dan oleh Pelapor Nurhasni, katanya ketika melapor di SPKT, menurutnya yang ingin dilaporkan ada beberapa hal. Yakni, Pengrusakan, Penganiayaan dan Pengancaman alias perencanaan pebunuhan terhadap diri Fajar Bin Mulyadi. Tetapi oleh pihak kepolisian hanya menerima satu saja jenis laporan, yaitu hanya pengrusakan saja dan katanya nanti dibeberkan di persidangan nantinya mengenai hal yang lainnya. Akhirnya, karena Terima hanya satu laporan yang diterima, dan hari ini Sabtu 29 April 2023 menghadap kepada pihak SPKT untuk merubah dan melengkapi semua laporan dimaksud, tapi lagi-lagi ditolak dan akhirnya surat bukti laporan ditinggalkan di Polres Bantaeng, ungkap sumber. 

(SS.01_Nasrum Naba/AK)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama