Menurut Ketua FKUB NTB, Buya M. Subki Sasaki kegiatan itu diadakan guna menciptakan keharmonisan dan kerukunan berbasis pariwisata dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat dari lintas agama, ormas, dan masyarakat lainnya.
"Berbasis pariwisata karena selain peserta bersepeda juga diajak untuk melakukan penanaman pohon di beberapa tempat wisata religi dan rumah ibadah yang dipandu langsung oleh Gubernur NTB." Ungkapnya.
Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Madinah Pelulan Kuripan itu mengatakan Gowes Harmony diikuti oleh ribuan peserta dengan memberikan kepada para peserta kupon berhadiah secara cuma-cuma.
"Alhamdulillah ribuan peserta hadir dalam acara Gowes Harmony ini, terbukti dari kupon yang siapkan jumlahnya seribu, namun habis dibagikan ke masing-masing peserta. Kami juga menyiapkan banyak hadiah diacara itu." Katanya dihadapan sejumlah media yang turut hadir diacara tersebut.
Buya Subki juga menyentil kalau Gubernur NTB saat ini sudah menjadikan NTB sebagai serambi even internasional.
"Oleh karenya NTB harus siap menjadi tuan rumah berbagai event dunia dengan mengedepankan rasa saling menjaga untuk terjalinnya keharmonisan dan kerukunan." Harapnya di depan ribuan peserta Gowes Harmony.
Geburnur NTB, Zulkieflimansyah dalam sambutannya mengajak kepada peserta Gowes Harmony agar ikut andil dalam melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk sama-sama menjaga kerukunan umat beragama.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk membangun NTB maka harus saling memperkuat tali persaudaraan, karena menurutnya kunci utama dalam membangun NTB adalah persaudaraan.
"Ketua FKUB TGH. M. Subki Sasaki bukan orang lain tapi saudara kandung saya, bapak ibu juga bukan orang lain bagi saya. Bapak ibu adalah saudara saya semua." Sanjungnya.
Para peserta Gowes Harmony itu memulai bersepeda dari Islamic Center dengan mengambil rute mengikuti jalan Udayana ke jalan Pajang lalu berakhir di Taman Mayure Cakra Negara dengan terlebih dahulu melakukan penanaman pohon di halaman Islamic Center, kemudian di halaman salah satu Gereja di Mataram dan di Halam Taman Mayura. Sesampai di Taman Wisata Mayura, mereka disambut oleh Gamelan Bale Ganjur.
Di Mayura para peserta yang berasal dari para tokoh dan umat lintas agama, lintas profesi, pengunjung dan warga setempat dihibur dengan penampilan Gamelan Bale Ganjur dan pengundian kupon berhadiah sekaligus menikmati suasana pagi di Taman bersejarah tersebut.
(red)
Posting Komentar