Bandung- meraknusantara.com,- Terlalu banyak Menteri Kabinet Jokowi yang tidak kompeten, salah satunya adalah Nadiem Anwar Makarim. Mendikbud merekrut 400 orang personal "shadow organization" untuk membantu Kementriannya. Mengejutkan keberadaan sejumlah personal tersebut karena hal ini berada di luar kelaziman.
Klarifikasi ternyata tidak menjawab solusi. Hanya sekedar menjelaskan bahwa tugas ke 400 personal adalah untuk membantu berbagai direktorat. Mengingat terlalu mengada-ada dan berkonsekuensi kepada kinerja dan budgeting, maka organisasi bayangan Nadiem itu harus segera diaudit dan dibubarkan.
Anehnya kok Jokowi diam saja. Bukankah membiarkan itu sama saja dengan setuju ?
Hampir tidak ada cerita bagus dari kerja Menteri ojek online ini. Kata anggota DPR kerjanya cuma bikin gaduh. Pembina APTISI Marzuki Ali saat mengomentari RUU Sisdiknas menyatakan Nadiem Makarim itu menghianati Dosen dan Guru. Dengan membuang agama pada Road Map Visi Pendidikan 2035 ia menghianati umat beragama dan saat mengeluarkan Permen No 30 tahun 2021soal kekerasan seksual Nadiem menghianati mahasiswa dan perguruan tinggi.
Kondisi sekolah kita kini sangat parah. Tahun 2018/2019 total ruang kelas rusak dari SD, SMP, SMA dan SMK berjumlah 969.817 ruang kelas. Tahun 2019/2020 di masa Nadiem bertambah 26 % menjadi 1.222.064 ruang kelas yang rusak. Bahkan data Kemendikbud kini, ruang kelas yang baik hanya 14 % saja dari total 1.413.523 ruang. Dahsyat sekali. Lalu apa kerja Menteri Dikbud ? HU Pikiran Rakyat tanggal 28 September 2022 membuat judul untuk head line nya "Sampai Kapan Mereka Belajar di Tenda ?"
Dengan seenaknya menambah 400 personal shadow organization, maka Nadiem keterlaluan. Ia tidak mampu memilih prioritas program dan pembiayaan. Memilih pemborosan dan korupsi ketimbang konstruksi. Kampus merdeka dan merdeka belajar bukan berarti Nadiem yang baru belajar ngurus pendidikan menjadi merdeka semau-maunya. Ini pendidikan tentang masa depan bukan ojek online yang mencari keuntungan untuk saat ini, boss.
Benar kata Nabi, jika urusan diserahkan bukan pada ahlinya tunggu saat kehancurannya. Gak Menteri, gak Presiden.
Nah Pak, untuk Menteri Nadiem yang jelas telah gagal, segera pecat dong. Jangan planga plongo saja.
(M Rizal Fadillah SH) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 29 September 2022
Posting Komentar