Pali-Sumsel- meraknusantara.com,-Sesungguhnya, bukan hanya sejumlah aktivis bersekala nasional saja yang diintimidasi oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Bahkan sejumlah aktivis bersekala lokal pun sama tak luput dari intimidasi dari pihak-pihak tertentu yang kadang tidak diketahui identitas pelakunya. Seperti halnya apa yang dialami aktivis bernama Mulyadi KR yang berstatus sebagai Kontrol Sosial di Kabupaten PALI, Provinsi Sumatera Selatan. Ternyata tidak hanya sebatas intimidasi dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, namun telah terjadi peristiwa yang menghebohkan warga sekitar, yakni dibakarnya rumah aktivis tersebut.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu dini hari (21/09/2022) sekira pukul 01.30 WIB disaat penghuni rumah tengah tertidur lelap, api diketahui sudah menyala besar di dua titik, yakni dekat pintu depan dan samping. Tentunya peristiwa tersebut sontak membuat geger masyarakat sekitar lokasi kejadian itu," kata Mulyadi.
Dugaan percobaan pembakaran rumah milik Mulyadi KR yang berstatus sebagai Kontrol Sosial di Kabupaten PALI, tepatnya terjadi di Desa Purun Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan.
Dari keterangan Mulyadi KR kepada Tim Media ini via telephone WhatsApp, pagi tadi, Rabu Pagi, (22/09), ia mengatakan, peristiwa itu diketahui oleh warga yang kebetulan lewat. Warga tersebut langsung teriak memberi tau kepada warga sekitar, dengan menggedor pintu untuk membangunkanya guna memberi tau, bahwa di dekat pintu dan samping rumah.
“Kami sekeluarga tengah tertidur pulas, dikagetkan warga yang menggedor pintu rumah sambil teriak kalau ada api. Saya bersama istri dan anak-anak sangat panik saat sadar didalam rumah di penuhi asap. Kemudian bersama warga kami berusaha padamkan api dengan cara disiram pakai air," tutur Mulyadi.
"Atas peristiwa itu, istri dan anak-anak saya mengalami trauma berat atas kejadian ini,” sambung Mulyadi KR.
Setelah api padam, ujar Mulyadi, kami cek sumber api itu berasal dari sebundel kain dicampur karet ban yang sudah disiram bensin.
Selain itu, imbuhnya, kami juga menemukan ada botol plastik yang masih ada sisa bensin di sekitar lokasi.
Terkait dengan dibakarnya rumah aktivis tersebut, saksi mata pertama kali yang mengetahui ada api yang menyala di rumah Mulyadi, yakni M.Husni Mubarak (yang merupakan warga desa purun), kepada tim media ini ia menjelaskan, saat itu dia pulang dari kota Palembang bersama keluarga. Dari kejauhan dia melihat itu. Pas depan rumah Mulyadi KR dia baru sadar, kalau rumah Mulyadi KR yang terbakar. Sontak dia keluar dari mobil sembari berteriak kebakaran dengan berulang kali.
"Saya langsung berteriak memberi tau warga sekitar lokasi, dan menggedor pintu rumah korban dan berusaha memadamkan api bersama-sama dengan warga.” papar Husni.
Ternyata sebelum adanya peristiwa pembakaran, selain Mulyadi KR, juga Muhamad Ikbal yang diketahui sama sebagai aktivis di bidang kontrol sosial, menyampaikan, sebelumnya terjadi kebakaran, "Saya mendapat informasi itu setelah terjadi," kata Muhamad Ikbal.
"Saya sangat menyayangkan, di zaman sekarang ini masih ada oknum yang diduga nekat melakukan percobaan pembunuhan dengan cara membakar rumah disaat penghuni lagi berada didalam rumah," ungkapnya.
Oleh karena itu, atas peristiwa diduga pembakaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, Muhamad Ikbal menyarankan kepada Mulyadi KR agar melaporkan peristiwa itu ke aparat penegak hukum.
Menurutnya, itu penting untuk diketahui pihak kepolisian. Karena Polisi lebih profesional dalam penyelidikan.
"Untuk itu seluruh aktivis agar jangan takut mengungkap kebenaran," imbau Muhamad Ikbal.
“Betul ada dugaan percobaan pembunuhan berencana terhadap aktivis, Mulyadi KR sekeluarga, pesan saya untuk semua aktivis, baik awak media, ormas, lembaga maupun seluruh masyarakat pada umumnya. ayo tetap semangat jangan takut, mati demi membela Kebenaran lebih baik mati dari pada hidup mewah jadi pecundang, atau jadi penjilat.
(Red)
Posting Komentar